Model ASSURE ini merupakan rujukan bagi pendidik dalam membelajarkan peserta didik dalam pembelajaran yang direncanakan dan disusun secara sistematis dengan mengintegrasikan teknologi dan media sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif.
Pembelajaran menggunakan model ASSURE memiliki beberapa komponen-komponen :
1. ANALYZE LEARNER
Menganalisa apa saja yang dibutuhkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam pembelajaran secara maksimal.
2. STATE STANDARD AND OBJECTIVES
Tahap selanjutnya dalam model pembelajaran ASSURE adalah merumuskan tujuan dan standar. Dengan demikian diharapkan peserta didik dapat memperoleh suatu kemampuan dan kompetensi tertentu dari pembelajaran. Dalam merumuskan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
3. SELECT STRATEGY, TECHNOLOGY, MEDIA, AND MATERIAL
Tahap selanjutnya dalam model pembelajaran ASSURE adalah memilih strategi, teknologi, media dan bahan ajar yang tepat guna mendukung proses pembelajaran yang lebih efektif.
4. UTILIZE TECHNOLOGY, MEDIA AND MATERIALS
Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu:
a). Mengecek bahan (masih layak pakai atau tidak)
b). Mempersiapkan bahan
c). Mempersiapkan lingkungan belajar
d). Mempersiapkan pembelajar
e). Menyediakan pengalaman belajar (terpusat pada pengajar atau pembelajar)
5. REQUIRE LEARNER PARTICIPATION
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi siswa terhadapa materi dan media yang kita tampilkan. Jadi seorang pendidik harus bisa membuat materi atau media semenarik mungkin sehingga bisa memunculkan jiwa partisipasi siswa.
6. EVALUATE AND REVISE
Penilaian dan perbaikan dalam proses pembelajaran sangat perlu dilakukan. Karena dengan melakukan penilaian dan perbaikan kita bisa mengembangkan kualitas pembelajaran.
Model pembelajaran ASSURE memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan :
1. Sederhana, sehingga bisa dikembangkan sendiri oleh pengajar.
2. Peserta didik dapat dilibatkan dalam persiapan untuk kegiatan belajar mengajar.
3. Komponen kegiatan belajar mengajar lengkap.
4. Model ini mengedepankan peserta didik ditinjau lewat proses belajarnya dan juga gaya belajar peserta didik.
5. Pengajar lebih mahir menggunakan teknologi sehingga peserta didik juga tertarik dengan proses pembelajaran.
Kekurangan:
2. Tidak dapat mencakup suatu pelajaran tertentu melainkan berbagai mata pelajaran.
3.
Walau komponen relatif banyak, namun tidak semua komponen desain pembelajaran termasuk di dalamnya.
4. Adanya penambahan tugas dari seorang pengajar.
5. Tidak mengukur dampak terhadap proses pembelajaran karena tidak didukung oleh komponen suprasistem.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar